Sabtu, 21 Desember 2013

IP versi 4 dan IP versi 6

Transport Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
Agar jaringan intrenet ini berlaku semestinya harus ada aturan standard yang mengaturnya karena itu diperlukan suatu protokol internet.
 Sejarah TCP/IP
 Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi  yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP).
Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain  dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah  Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi  UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah  Department of defense (DOD).
Bebrapa hal penting didalam TCP/IP
1.    Jaringan Peminta Terendah (Network of Lowest Bidders)
 IP dikembangkan untuk membuat sebuah network of networks (Internet).  Individual machine dihubungkan ke LAN (ethernet atau Token ring). TCP/IP membagi LAN dengan user yang lain (Novell file server, windows dll). Satu devais menyediakan TCP/IP menghubungkan antara LAN dengan dunia luar.
 Untuk meyakinkan bahwa semua tipe sistem dari berbagai vendor dapat berkomunikasi, maka penggunaan TCP/IP distandarkan pada LAN. Dengan bertambahnya kecepatan mikroprossesor, fiber optics, dan saluran telepon digital maka telah menciptakan beberapa pilihan teknologi baru diantaranya yaitu ISDN, frame relay, FDDI, Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Rancangan asli dari TCP/IP adalah sebagai sebuah network of networks yang cocok dengan penggunaan teknologi sekarang ini. Data TCP/IP dapat dikirimkan melalui sebuah LAN, atau dapat dibawa dengan sebuah jaringan internal corporate SNA, atau data dapat terhubung pada TV kabel . Lebih jauh lagi, mesin-mesin yang berhubungan pada salah satu jaringan tersebut dapat berkomunikasi dengan jaringan yang lain melalui gateways yang disediakan vendor jaringan .

2.     Masalah Pengalamatan
 Dalam sebuah jaringan SNA , setiap mesin mempunyai Logical Units dengan alamat jaringan masing-masing. DECNET, Appletalk, dan Novell IPX mempunyai  rancangan untuk membuat nomor untuk setiap jaringan lokal dan untuk setiap workstation yang terhubung ke jaringan.
Pada bagian utama pengalamatan lokal network, TCP/IP membuat nomor unik untuk setiap workstation di seluruh dunia. Nomor IP adalah nilai 4 byte (IPv4) dengan konvensi merubah setiap byte ke dalam nomor desimal (0 sampai 255 untuk IP yang digunakan sekarang) dan memisahkan setiap bytes dengan periode. Sebagai contoh  misalnya 130.132.59.234.
Sebuah organisasi dimulai dengan mengirimkan electronic mail ke Hostmaster@INTERNIC.NET meminta untuk pembuatan nomor jaringan.
 Hal ini  dimungkinkan bagi hampir setiap orang untuk memperoleh nomor untuk jaringan  "small class C" dengan 3 bytes pertama meyatakan jaringan dan byte terakhir  menyatakan individual komputer. Organisasi yang lebih besar dapat memperoleh  jaringan "Class B" dengan 2 bytes pertama menyatakan jaringan dan 2 bytes terakhir  menyatakan menyatakan masing-masing workstation sampai mencapai 64.000 individual workstation.
Contoh Jaringan Class B Yale adalah 130.132, jadi semua  komputer dengan IP address 130.132.*.* adalah dihubungkan melalui Yale. Kemudian organisasi berhubungan dengan intenet melalui satu dari beberapa  jaringan regional atau jaringan khusus. vendor jaringan diberi nomor pelanggan  networks dan ditambahkan ke dalam konfigurasi routing dalam masing-masing mesin.
Tidak ada rumus matematika yang mengubah nomor 192.35.91 atau 130.132  menjadi "Yale University" atau "New Haven". Mesin-mesin yang mengatur jaringan telah menciptakan beberapa pilihan teknologi baru diantaranya yaitu ISDN, frame relay,  FDDI, Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Rancangan asli dari TCP/IP adalah sebagai sebuah network of networks yang  cocok dengan penggunaan teknologi sekarang ini. Data TCP/IP dapat dikirimkan  melalui sebuah LAN, atau dapat dibawa dengan sebuah jaringan internal corporate  SNA, atau data dapat terhubung pada TV kabel . Lebih jauh lagi, mesin-mesin yang berhubungan pada salah satu jaringan tersebut dapat berkomunikasi dengan jaringan  yang lain melalui gateways yang disediakan vendor jaringan .

Internet Protokol Versi 4 (IPv4)
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol  jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan  yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia.
Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3
 Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host  sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).
 Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang  dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga  besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh,  maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya .
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya   100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum  alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini  terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan hostid menyatakan alamat lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau  1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk  broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E).
Alasan klasifikasi ini antara lain :
·         Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
·          Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
·          Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
·         Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.
Pada tabel dibawah dijelaskan mengenai ketersediaan IPv4 berdasarkan data dari APNIC sampai akhir tahun 1999 yang lalu dan total IP yang sudah dialokasikan ke tiap – tiap negara di
Asia Pasifik.


Internet Protokol Versi 6 (IPv6)
Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua kalangan. Walaupun IPv4 tetap dapat digunakan, IPv6 memiliki versi design berbeda dan memiliki kegunaan lebih dibanding IPv4. Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat  berteknologi, maka Negara-negara di dunia dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara bertahap mulai untuk mengimplementasikan IPv6. Menurut jurnal Internet Protocol, diperkirakan tak sampai tahun 2011, jatah alamat IP yang masih belum digunakan saat ini akan habis. Maka muncullah suatu metode peangalamatan baru yang dikenal dengan sebutan IPv6. Di Indonesia, salah satu penyedia jasa Internet, Indosat Mega Media (Indosat M2), sejak 2004 telah siap menyewakan jaringan IPv6 ini.
IPv6 merupakan metode pengalamatan IP yang perlahan-lahan mulai menggantikan IPv4. IPv6 digunakan sebagai pengalamatan karena keterbatasan jumlah IP yang dimiliki oleh IPv4,  mengingat semakin bertambahnya perangkat berbasis IP saat ini.
 IPv6 atau Internet Protocol version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4). Pengalamatan IPv6  menggunakan 128-bit alamat yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengalamatan 32-bit  milik IPv4. Dengan kapasitas alamat IP yang sangat besar pada IPv6, setiap perangkat yang  dapat terhubung ke Internet (komputer desktop, laptop, personal digital assistant, atau telepon  seluler GPRS/3G) bisa memiliki alamat IP yang tetap. Sehingga, cepat atau lambat setiap perangkat elektronik yang ada dapat terhubung dengan Internet melalui alamat IP yang unik.
    Protokol IPv6 ini memiliki beberapa fitur baru yang merupakan perbaikan dari IPv4,diantaranya :
·         Memiliki format header baru
Header pada IPv6 memiliki format baru yang didesain untuk menjaga agar overhead header  minimum, dengan menghilangkan field-field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional Perbandingan IPv4 dan IPv6  yang ditempatkan setelah header IPv6. Header IPv6 sendiri besarnya adalah dua kali dari besar header dari IPv4.
·         Range alamat yang sangat besar
IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source dan destination.  Sehingga secara logika IPv6 dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi  alamat.
Pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing  Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di Internet, didesain untuk menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh pengembang.
·         Konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull
IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara statefull, seperti konfigurasi alamat  menggunakan server DHCP, atau secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada  konfigurasi kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6  untuk link yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang ditransmisikan oleh router local.
·         Built-in security
Dukungan terhadap IPsec memberikan dukungan terhadap keamanan jaringan dan menawarkan  interoperabilitas antara implementasi IPv6 yang berbeda.
·         Dukungan yang lebih baik dalam hal QoS
Pada header IPv6 terdapat trafik yang di identifikasi menggunakan field Flow Label, sehingga  dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.
·         Protokol baru untuk interaksi node
Pada IPv6 terdapat Protokol Neighbor Discovery yang menggantikan Address Resolution Protokol.

·         EkstensibilitasIPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan  header ekstensi setelah header IPv6. Ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar