1.
Terminal
Server
Apa
itu server
Secara umum server adalah sebuah komputer yang berisi program baik
sistem operasi maupun program aplikasi yang menyediakan pelayanan kepada
komputer atau program lain yang sama ataupun berbeda.
Komputer server adalah komputer yang bisanya dikhususkan untuk
menyimpan data yang kan diguakan bersama, atau berbagi basis data. server juga
menggunakan sistam oprasi berbasis network ( Network Operating System )
maka komputer server berisi informasi daftar user yang diperbolehkan masuk ke
server tersebut.
Jenis server yang paling sering digunakan adalah Disk Server, File
Server, Printer Server, dan Terminal Server.
Disk Server
Disk server digunakan untuk menyediakan fasilitas pengaksesan ke
hard disk. Server ini bersifat transparant terhadap user, sehingga setiap
pengguna merasa sedang mengakses hard disk nya masing-masing. File dan program
yang tersimpan di dalam hard disk dapat diakses oleh setiap user seolah-olah
file dan program tersebut berada dalam hard disk sendiri.
File Server
File server menyediakan pelayanan yang mirip dengan disk server
tetapi juga mengola disk lokal di setiap komputer. File server bekerja
berdasarkan software disk held yang mengolah file-file yang di simpan dan
memungkinkan beberapa atau seluruh data yang disimpan dan memungkinkan beberapa
atau seluruh data yang tersimpan untuk dimanfaatkan oleh sejumlah user yang
berbeda.
Terminal Server
Terminal server bertindak saperti sebuah multiplayer yang
memungkinkan sejumlah komputer kecil, atau terminal-terminal yang lain, untuk
mengakses ke sebuah titik LAN yang sama. Terminal server dapat digunakan untuk
menyediakan akases ke komputer pusat untuk sejumlah terminal dengan menggunakan
biaya yang rendah.
Terminal
Server
Terminal Server dibangun untuk
semua server Windows dan Windows XP / Vista sistem desktop profesional . Hal
ini memungkinkan pengguna untuk login jarak jauh dari berbagai jenis
workstation dan " tipis " klien . Dengan login pengguna membuat
sendiri sesi klien mereka di server .
Sejak diperkenalkannya Windows
XP , konsep remote login menjadi lebih akrab bagi pengguna Windows. Tapi
mungkin masih ada beberapa pertanyaan . Jika Anda dapat menjalankan semua
aplikasi pada mesin desktop Anda , mengapa Anda harus login ke server terminal
? Jawaban sebagian besar berputar di sekitar tema bahwa tidak semua yang Anda
butuhkan adalah pada desktop Anda , misalnya :
Anda sedang duduk di sebuah
workstation UNIX dan perlu beberapa kemampuan hanya Windows menyediakan . ( 1 )
Anda sedang duduk di mesin
Windows XP / Vista dan membutuhkan beberapa kemampuan yang tidak diinstal pada
PC desktop Anda tetapi tersedia di salah satu server jendela terminal dikelola
oleh departemen .
Peningkatan kinerja juga dapat
dimungkinkan bila menggunakan Terminal Server . PC desktop yang Anda mungkin
dapat melakukan tugas-tugas tertentu , tetapi juga dapat menjadi tua atau
lambat . Atau Anda mungkin bekerja di rumah dan mengakses file Anda --- yang
berada pada salah satu file server departemen --- lebih lambat ( oleh standar
jaringan lokal) link. Anda akan merasa lebih cepat dalam kasus tersebut untuk
login ke Server Terminal untuk mengedit spreadsheet besar Anda daripada untuk
mengeditnya di PC rumah Anda , karena yang terakhir akan memerlukan
men-download file dari direktori file server Anda untuk sistem rumah Anda ,
kemudian meng-upload hasil kembali ke file server .
Bagaimana cara kerjanya ?
Terminal Server bekerja dengan
mengetahui bagaimana menanggapi sebuah proses client yang berjalan di UNIX atau
Windows host lokal Anda . Ini " klien terminal " menyajikan anda
dengan sebuah jendela yang mensimulasikan monitor lokal . The Terminal Server mengelola
semua sumber daya komputasi untuk Anda dan memberikan Anda dengan lingkungan
Anda sendiri . Server menerima dan memproses semua stroke kunci dan klik mouse
yang dikirim oleh masing-masing klien dan mengarahkan output display ( audio
dan video) untuk setiap klien yang sesuai . Anda memiliki akses ke semua sumber
daya Anda berwenang jaringan dan dapat menjalankan aplikasi yang dibuat
tersedia untuk Anda di server . Semua aplikasi yang didukung oleh Windows 2003
Server dapat dijalankan melalui Terminal Server .
Tersedia Terminal Server
Saat ini di departemen CSE kami
memiliki lisensi yang memungkinkan pengguna untuk login ke Windows 2003 dua
host :
aqua.cs.washington.edu
dalam domain CSERESEARCH , atau
aria.cs.washington.edu
baik CSERESEARCH atau domain
CSEPCLAB .
Untuk sebagian besar , aqua dan
aria memiliki perangkat lunak yang sama diinstal sebagai workstation di
laboratorium instruksional .
Juga , semua sistem Windows XP
Professional bertindak sebagai server terminal dan memungkinkan remote login
komputer , sehingga Anda juga dapat masuk ke sistem XP dekstop Allen Pusat Anda
dari sistem rumah Anda .
Terminal Server Klien
The Microsoft RDP Client untuk
Windows
Pembahasan berikut mengasumsikan
Anda memiliki account di domain CSERESEARCH dan bahwa Anda sudah familiar
dengan cara menggunakan alat manajemen file Windows dan cara untuk memetakan
sistem berkas jarak jauh bersama.
Remote Desktop Connection Alat
Microsoft menyediakan "
Remote Desktop Connection " alat yang memungkinkan Anda untuk terhubung ke
server terminal . Menggunakan Microsoft RDP (Remote Desktop Protocol ) untuk
berkomunikasi dengan Server Terminal . Jika belum terinstal pada workstation
Windows Anda , Anda dapat menginstalnya dengan menjalankan
\ \ ntdfs \ cs \ nt \ dist -
daerah \ miscellaneous \ tsclient \ msrdpcli.exe
Atau, Anda dapat men-download
salinan msrdbcli.exe dari:
http://www.microsoft.com/windowsxp/pro/downloads/rdclientdl.asp
2.
Cloud
Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud
computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan
pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan
(cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a
service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam
awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau
memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut
sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client)
termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer
tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Komputasi awan adalah suatu konsep
umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal
luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi
bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan
perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini
merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari
teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud
terdapat 5 karakteristik sehingga
sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu:
1.
Resource Pooling
Sumber daya
komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang
dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi
kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant.
Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan
juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi
kebutuhannya.
2.
Broad Network Access
Kapabilitas
layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses
oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop,
workstation, dsb.
3.
Measured Service
Tersedia
layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis.
Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi
yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah
pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi
antara cloud provider dan cloud consumer.
4. Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa
dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud
consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas
layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa
dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.
5.
Self Service
Cloud
Consumer bisa
mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah
sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi
layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara
otomatis.
Kelima karakteristik Cloud Computing tersebut harus
ada di service provider jika ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud
Computing. Salah satu saja dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka
penyedia layanan tersebut belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider.
Layanan Cloud Computing
Setelah pengguna mengetahui
karakteristik dari Cloud Computing, berikutnya akan dibahas jenis-jenis
layanan dari Cloud Computing. NIST sendiri membagi jenis layanan Cloud
Computing menjadi tiga sebagai berikut:
1. Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah layanan dari Cloud
Computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat
lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu
bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh dari layanan SaaS ini antara
lain adalah:
·
Layanan
produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
·
Layanan
email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb.
·
Layanan
social network: Facebook, Twitter, Tagged, dsb.
·
Layanan
instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb.
Selain contoh
di atas, tentu masih banyak lagi contoh yang lain. Dalam Perkembangan-nya,
banyak perangkat lunak yang dulu hanya bisa dinikmati dengan menginstal
aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa
dinikmatidengan layanan Cloud Computing. Keuntungan dari SaaS ini adalah
kita tidak perlu membeli lisensi software lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud
provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian.
2. Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan dari Cloud
Computing kita bisa menyewa “rumah” berikut lingkungannya, untuk
menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk
menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang
dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan “rumah” ini (sistem operasi, network,
database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab
dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misalkan ingin menyewa kamar hotel,
kita tinggal tidur di kamar yang sudah disewa, tanpa peduli bagaimana
“perawatan” dari kamar dan lingkungan kamar. Yang terpenting adalah, suasananya
nyaman untuk digunakan. Jika suatu saat dibuat tidak nyaman, maka pelanggan
dapat pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanannya.
Contoh penyedia layanan PaaS:
Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine
Keuntungan dari PaaS bagi
pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus
memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan ahl tersebut sudah menjadi
tanggung jawab cloud provider.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah layanan dari Cloud
Computing sewaktu kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (unit komputasi, storage,
memory, network, dsb). Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU),
penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth , dan
konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini
adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Kita sendiri yang
mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan
bisa kita install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya.
Contoh penyedia layanan IaaS :
Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dsb. Keuntungan dari IaaS ini
adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasikomputer virtual
tersebut dapat diubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai
contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa
tambahkan CPU, RAM, Storage, dsb. dengan segera.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai model cloud
computing, perhatikan gambar transformasi dari on-premise model ke cloud
model dibawah ini:
Deployment Model Cloud Computing?
Menurut NIST, ada empat deployment
model dari cloud computing ini, yaitu:
1.
Public Cloud
Adalah
layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna
bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public
Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati
layanannya.
Contoh Public Cloud yang
gratis: GoogleMail, Facebook, Twitter, Live Mail, dsb.
Contoh Public Cloud yang
berbayar: Sales Force, Office365, GoogleApps, dsb.
Keuntungan: Pengguna tidak perlu berinvestasi
untuk merawat serta membangun infrastruktur, platform, ataupun aplikasi. Kita
tinggal memakai secara gratis (untuk layanan yang gratis) atau membayar
sebanyak pemakaian (pay as you go). Dengan pendekatan ini, kita bisa
mengurangi dan merubah biaya Capex (Capital Expenditure) menjadi Opex
(Operational Expenditure).
Kerugian: Sangat tergantung dengan kualitas
layanan internet (koneksi) yang kita pakai. Jika koneksi internet mati, maka
tidak ada layanan yang dapat diakses. Untuk itu, perlu dipikirkan secara matang
infrastruktur internetnya.
2.
Private Cloud
Adalah
layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan
internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan
sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service
consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus
bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar
kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur,
platform, maupun aplikasi yang ada. Contoh layanannya:
SaaS: Web Application, Mail Server,
Database Server untuk keperluan internal. PaaS: Sistem Operasi + Web
Server + Framework + Database yang untuk internal IaaS: Virtual
machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
Keuntungan: Menghemat bandwidth internet
ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal.Proses bisnis tidak
tergantung dengan koneksi internet, akan tetapi tetap saja tergantung dengan
koneksi jaringan lokal (intranet).
Kerugian: Investasi besar, karena kita sendiri
yang harus menyiapkan infrastrukturnya.Butuh tenaga kerja untuk merawat dan
menjamin layanan berjalan dengan baik.
3.
Hybrid Cloud
Adalah
gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang
diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini,
kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan
proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
Contohnya: Perusahaan A menyewa
layanan dari GoogleApp Engine (Public Cloud) sebagai
“rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat. Di negara tersebut ada
aturan kalau data nasabah dari sebuah perusahaan tidak boleh disimpan pada
pihak ketiga. Untuk menaati peraturan yang ada, data nasabah dari perusahaan A
tetap disimpan pada database mereka sendiri (Private Cloud), dan
aplikasi akan melakukan konektifitasnya ke database internal tersebut.
Perusahaan B menyewa layanan dari Office365
(Public Cloud). Karena perusahaan B tersebut sudah mempunyai banyak
user yang tersimpan di Active Directory yang berjalan di atas Windows
Server mereka (Private Cloud), akan lebih efektif kalau Active Directory
tersebut dijadikan identity untuk login ke Office365.
Keuntungan: Keamanan data terjamin karena data
dapat dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti penyimpan data di public
cloud tidak aman, ya).
Lebih leluasa untuk memilih mana
proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses
bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin
integrasi dari keduanya.
Kerugian: Untuk aplikasi yang membutuhkan
integrasi antara public cloud dan private cloud, infrastruktur
internet harus dipikirkan secara matang.
4.
Community Cloud
Adalah
layanan Cloud Computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas
tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai
perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan,
aturan, compliance, dsb. Community Cloud ini bisa dimiliki,
dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas
tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya. Keuntungan: Bisa
bekerja sama dengan organisasi lain dalam komunitas yang mempunyai kepentingan
yang sama. Melakukan hal yang sama bersama-sama tentunya lebih ringan daripada
melakukannya sendiri.
Kerugian: Ketergantungan antar organisasi jika
tiap-tiap organisasi tersebut saling berbagi sumber daya.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar